materi pelajaran kimia kls 10 pert okt-nov



Materi  Ajar Bulan Oktober 2017-11-09

Nama                                       : Siti Maysaroh
Mata Pelajaran                        : Kimia
Kelas                                       : X IPA



Pertemuan  ke- 11 (Selasa, 11 Okt 2017 2 JP + Rabu, 12 Okt 2017 1 JP)
Sifat – sifat periodik unsur : Atom merupakan bagian terkecil dari unsur, sehingga dapat disimpulkan bahwa sifat suatu unsur ditentukan oleh keadaan dari atom-atom penyususn unsur tersebut.
Atom tersususn dari inti atom ( proton dan neutron) yang dikelilingi oleh elektron. Proton, neutron, dan elektron dari atom apa saja mempunyai sifat yang sama. Hal yang membedakan sifat atom dan juga unsur adalah bagaimana elektron-elektron disekitar inti tersusun. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka konfigurasi elektron suatu atom menentukan sifat dari unsur.Oleh karena itu, unsur-unsur dengan konfigurasi elektron yang mirip akan mempunyai sifat yang mirip.
Sifat-sifat periodik unsur : Logam dan non logam, titik leleh dan titik didih, jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan keelektronegatifan.
1.    Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat secara kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak antara inti dua atom identik yang terikat secara kovalen.
Penentuan jari-jari atom





Penentuan jari-jari atom
Hubungan jari-jari atom gengan nomor atom
Hubungan jari-jari atom dengan nomor atom
Kurva hubungan jari-jari atom dengan nomor atom memperlihatkan bahwa jari-jari atom dalam satu golongan akan semakin besar dari atas ke bawah. Hal ini terjadi karena dari atas ke bawah jumlah kulit bertambah sehingga jari-jari atom juga bertambah.
Jari-jari atom unsur
Jari-jari atom unsur
Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama tetapi jumlah proton bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton bertambah maka muatan inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron pada kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang semakin meningkat menyebabkan jari-jari atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan.
Jari-jari ion digambarkan sebagai berikut:
Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion
Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion
2.    Energi Ionisasi
Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom mempengaruhi besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti dengan elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit terluar semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron tersebut semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil dari atas ke bawah. Sedagkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan. Hal ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk melepaskan elektron pada kulit terluar.
Energi ionisasi





Energi ionisasi
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom
Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di puncak grafik yang mengindikasikan bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya terjadi untuk unsur golongan 1A yang berada di dasar kurva yang menunjukkan bahwa energi ionisasinya kecil. Atom suatu unsur dapat melepaskan elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja diperlukan energi yang lebih besar. Energi ionisasi semakin besar apabila makin banyak elektron yang dilepaskan oleh suatu atom.
3.  Afinitas Elektron
Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya dan atom menjadi ion negatif. Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas elektron berharga negatif apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan. Ion negatif yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion yang terbentuk bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur maka ion yang ter bentuk semakin stabil.
Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A dan 8A mempunyai afinitas elektron yang berharga positif. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit menerima elektron. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena unsur golongan ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa afinitas elektron, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan dalam satu golongan dari atas ke bawah, semakin positif.
2.    Keelektronegatifan
Keelektronegatifan ada-lah skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur untuk menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara umum, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan, dari atas ke bawah keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena dalam satu periode, dari kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar juga semakin bertambah. Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi semakin besar, afinitas elektron makin besar dan makin negatif dan akibatnya kecenderungan untuk menarik elektron semakin besar.
Elektronegatifitas
Elektronegatifitas
Keelektronegatifan skala Pauling
Keelektronegatifan skala Pauling
Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia tidak mempunyai harga keelektronegatifan karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia menyebabkan gas mulia sukar untuk menarik dan melepas elektron. Keelektronegatifan skala pauling memberikan nilai keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol








Pertemuan ke -12 ( Selasa 17 Okt 2017 2 JP + Rabu 18 Okt 2017 1 JP)
Kestabilan Atom : Diantara atom-atom di alam, hanya atom gas mulia yang stabil sedangkan atom yang lain tidak stabil. Atom- atom yang tidak stabil tersebut cenderung bergabung dengan atom lain untuk mendapatkan kestabilan. Untuk membentuk konfigurasi elektron seperti gas mulia, dapat dilakukan dengan cara membentuk ion atau membentuk pasangan elektron bersama.
Ikatan Kimia : Merupakan proses penggabungan dua unsur atau lebih melalui serah terima elektron (ikatan ion) atau pemakaian bersama elektron (ikatan kovalen) sehinggga terbentuk suatu senyawa.

Ikatan kimia digolongkan menjadi ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk dari unsur logam dengan non logam atau terbentuk dari ion bermuatan positif ( ) dengan ion bermuatan negatif  (  ).
Berdasarkan setruktur ikatannya, ikatan kovalen terbagi menjadi ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, dan ikatan kovalen rangkap tiga.
Berdasarkan sifat kepolarannya ikatan kovalen terbagi menjadi ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar.
















Pertemuan ke- 13 ( Selasa 24 Okt 2017 2 JP + Rabu 25 Okt 2017 1 JP)
Ikatan Ion : Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik menarik elektrostastis antara ion positif dengan ion negatif. Ikatan ion terjadi antara atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron besar. Unsur-unsur logam umumnya memiliki energi ionisasi yang rendah sedangkan unsur-unsur non-logam mempunyai afinitas elektron yang tinggi. Oleh karena itu,ikatan ion dapat terjadi antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non- logam.
Sifat senyawa ion : Kristalnya keras tetapi rapuh, mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi, mudah larut daalam air, dapat menghantarkan arus listrik.
Ikatan kovalen : Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron. Berdasarkan kepolaran senyawa kovalen terbagi menjadi ikatan kovalen polar dan non-polar

Pertemuan ke 14 ( Selasa 31 Okt 2017 2 JP + Rabu 01 Nov 2017)
Bentuk Molekul : Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom didalam suatu molekul, kedudukan atom-atom dalam ruang tiga dimensi, dan besarnya sudut-sudut ikatan yang dibentuk dalam suatu molekul. Ikatan yang terjadi pada molekul tersebut di bentuk oleh pasangan- pasangan elektron.
Ø Bentuk Molekul
       Meramalkan bentuk molekul berdasarkan Teori Domain Elektron ( Teori VSEPR )
Teori domain elektron adalah suatu cara meramalkan bentuk molekul berdasarkan tolak menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat.  Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.
Jumlah domain elektron dapat ditentukan dengan cara sebagi berikut:
a. Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap) berarti
   satu domain
b.Setiap pasangan elektron bebas berarti satu domain
Merumuskan Tipe Molekul
Jumlah domain (pasangan elektron) dalam suatu nolekul, baik domain elektron bebas maupun domain elektron ikatan, dapat dinyatakan dengan cara sebagai berikut:
·         Atom pusat dinyatakan dengan lambang A
·         Domain elektron ikatan dinyatakan dengan X
·         Domain elektron bebas dinyatakan dengan E




Berbagai Kemungkinan Bentuk Molekul
Jumlah pasangan elektron ikatan (PEI)
Jumlah pasangan elektron bebas (PEB)
Rumus
Bentuk molekul
4
3
2
5
4
3
2
6
5
4
0
1
2
0
1
2
3
0
1
2

AX4
AX3E
AX2E2
AX5
AX4E
AX3E2
AX2E3
AX6
AX5E
AX4E2
Tetrahedron
Piramida trigonal
Planar bentuk V
Bipirmida trigonal
Bidang empat
Planar bentuk T
Linear
Oktahedron
Piramida sisiempat
Segiempat planar




Pertemuan 15 (Selasa 7 November 2017 2 JP + Rabu 8 November 2017)
Gaya antar molekul : Gaya antar molekul merupakan interaksi antar molekul yang satu dengan molekul lainnya. Gaya antar molekul terdiri dari dua jenis,yaitu gaya vanderwaals dan ikatan kimia.
Gaya vanderwaals terbagi menjadi gaya antar dipol,gaya dipol terimbas,dan gaya london.
Gaya antar dipol terjadi antara sesama molekul polar, gaya dipol terimbas terjadi antara molekul polar dengan molekul non polar,sedangkan gaya london terjadi antara sesama molekul non polar.
Ikatan hidrogen merupakan ikatan antara atom hidrogen (H) dengan atom yang memiliki nilai keelaktronegatifan bersar ( F, O, N ) contoh H2O, NH3.
Pertemuan 16 ( Selasa 14 November 2017 2 JP)
Ikatan kovalen koordinasi : Ikatan yang terjadi antara dua atom atau dua molekul dimana hanya salah satu atom yang menyumbang sepasang elektron bebas dan digunakan secara bersama-sama.

Komentar